Kamis, 19 Oktober 2017

Analisis SWOT



Hasil gambar untuk gambar analisis swot

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan dalam manajemen perusahaan atau dalam sebuah organisasi yang sistematis dan dapat digunakan dalam membantu usaha menyusun rencana yang matang guna mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.
4 komponen dasar Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)

1. S for Strength (Kekuatan)
Merupakan analisis kekuatan, situasi maupun kondisi yang menjadi kekuatan dari sebuah organisasi atau perusahaan yang ada saat ini. Setiap perusahaan atau organisasi harus mampu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan para pesaingnya.

2. W for Weaknesses (Kelemahan)

Merupakan analisis kelemahan, situasi maupun kondisi yang menjadi kelemahan dari sebuah organisasi atau perusahaan yang dialami saat ini. Kelemahan ini dipilih dari kelemahan kelemahan yang menjadi kendala serius dalam kemajuan sebuah perusahaan maupun suatu organisasi.

3. O for Opportunities (Kesempatan)

Analisis peluang, situasi maupun kondisi yang menjadi peluang di luar suatu organisasi atau sebuah perusahaan dan memberikan peluang bagi organisasi atau perusahaan tersebut untuk berkembang di kemudian hari. Carilah peluang dan terobosan yang memungkinkan bagi sebuah perusahaan maupun organisasi agar tetap mampu bersaing di masa depan dan semakin berkembang ke depannya.

4. T for Threats (Hambatan)

Merupakan analisis ancaman dengan cara menganalisis segala macam tantangan dan ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan maupun organisasi yang terkait dengan beberapa macam faktor, salah satunya adalah lingkungan. Beberapa macam tantangan dan ancaman tersebut tentunya yang dimungkinkan dapat menyebabkan kemunduran bagi sebuah organisasi maupun perusahaan. Jika ancaman tersebut tidak segera diatasi, maka akan menjadi penghalang untuk kemajuan perusahaan atau organisasi yang dianalisis di masa depan.




Rabu, 18 Oktober 2017

Produk Kerajinan Dari Bahan Lunak


A. Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai bahan kerajnan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyata sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyata.
Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras. Beberapa kerajinan bahan lunak serta pengemasannya akan diuraikan secara singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan di sini merupakan contoh saja, kamu dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.

1. Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak
Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:

a. Bahan Lunak Alami
Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperoleh dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit.
Hasil gambar untuk gambar bahan lunak alami



b. Bahan Lunak Buatan
Bahan lunak buatan adalah bahan untukkarya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
Hasil gambar untuk gambar bahan lunak buatan


2. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak



Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan. Berikut ini contoh kerajinan dari bahan lunak:
a. Kerajinan Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir,  pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabuh, vas bunga, guci, piring. Berilut contoh kerajinan gerabah dan keramik.
Hasil gambar untuk gambar kerajinan tanah liat
b. Kerajinan Serat Alam
Bahan-baha serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. Berikut merupakan contoh karya kerajinan dari serat alam.
Hasil gambar untuk gambar kerajinan serat alam
c. Kerajinan Kulit
Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintesis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan.
Hasil gambar untuk gambar kerajinan kulit
d. Kerajinan Gips
Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas.
pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.
Hasil gambar untuk gambar kerajinan gips
e. Kerajinan Lilin
Pembuatan kerajinan dari bahan lilin cukup sederhana dan mudah. Jika kta akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan  dengan proses pemanasan di atas api/kompor. Berikut contoh kerajinan dari bahan lilin
Hasil gambar untuk gambar kerajinan lilin
f. Kerajinan Sabun
Sabun dapat diolah dengan duaa cara. Pertama, mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah dan flora. Kedua membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari plastisin. Berikut contoh produk kerajinan dari bahan sabun.
Hasil gambar untuk gambar kerajinan sabun
g. Kerajinan Bubur Kertas
Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini,
1 Siapkan kertas bekas. Lalu robek atau gunting menjadi potongan kecil (lembut)
2 Masukkan potongan kertas ke dalam baskom/ember, kemudian siram dengn air hangat
3 Masukkan 1 sendok teh garam, untuk menghindarkan kertas menjadi busuk
4 Kemudian diamkan selama 1-2 hari hingga menjadi lunak 
5 Setelah kertas menjadi lunak , saring menggunakan kain. Keempat tepi kain disatukan dan plintir hingga air akan terpisah dari ampasnya
6 Buang air perasaan kertas, kemudian masukkan kembali potongan-potongan kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur (tambahkan sedikit air ketika meremasnya)
7 Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya
8 Campur adonan kertas dengan larutan pasta, lalu remas-remas hingga tercampur rata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah dibentuk
Hasil gambar untuk gambar kerajinan bubur kertas
3. Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Fungsi produk kerajinan dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias.
a. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Sebagai benda pakai, produk kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahanya hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh kerajinan sebagai benda pakai
Hasil gambar untuk gambar karya kerajinan sebagai benda pakai
b. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan dibanding aspek kegunaan. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias.
Hasil gambar untuk gambar karya kerajinan sebagai benda hias
4. Unsur Estetika dan Ergonisme Produk  Kerajinan dari Bahan Lunak
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kali kita kenal dengan keindahan, atau dapat pula dipaahaami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan. Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (ballance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur Ergonisme
Unsur ergonisme karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonisme karya kerajinan adalah sebagai berikut Keamanan (security), kenyamanan (comfortable), keluewsan (flexibility)
5. Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut,
a. Motif  Realis
Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di alam sekitar, seperti bentuk tumbuhan, hewan, awan, matahari, bintang dan bentuk pemandangan alam
Hasil gambar untuk gambar motif realis
b. Motif  Geometris
Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut dan silinder
Hasil gambar untuk gambar motif geometris

c. Motif  Dekoratif
Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif itu. Berikut contoh motif  dekoratif
Hasil gambar untuk gambar motif dekoratif
d. Motif Abstrak
Motif abstrak merupakan motif yang memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Berikut ini contoh motif abstrak.
Hasil gambar untuk gambar motif abstrak
6. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk , maenganyam, menenun. Dan mengukir
a. Membentuk
Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
1) Teknik Coil (Lilin Pilin) 
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Hasil gambar untuk gambar teknik coil
2) Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk simetris (bulat,silindris) dan bervariasi. Teknik ini sering digunakan oleh pengrajin keramik.
Hasil gambar untuk gambar teknik putar
3)  Teknik Cetak
Ada dua teknik pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik cetak sekali adalah teknik yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama.
Hasil gambar untuk gambar teknik cetak
b. Menganyam
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, dan daun lontar. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam : keranjang, tikar, topi, dan tas
Hasil gambar untuk gambar menganyam

c. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaanya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, cukup dilakukan deengan menggunakan tangan, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan
Hasil gambar untuk gambar menenun
d. Membordir
Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
Hasil gambar untuk gambar membordir
e. Mengukir
Teknik mengukir merupakan kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Pada umumnya teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin
Hasil gambar untuk gambar mengukir

7. Perencanaan Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Lunak
Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi. Sementara dalam pemenuhan fungsinya, lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.
Produk kerajinan umumnya diproduksi ulang atau diperbanyak dalam skala home industry. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya.
a. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut.
1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kemajuan suatu perekonomian.
2) Money (Uang)
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha memperoleh bahan mentah dengan harga termurah.
4) Machine (Teknologi)
Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan penggunaan mesin makin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5) Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
6) Market (Pasar)
Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.
b. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Dalam merancang produk kerajinan, seorang perajin harus memperhatikan 3hal beriku.
1) Bentuk
Yang dimaksud bentuk pada produk kerajinan adalah wujud fisik.
2) Fungsi
Dalam pembuatan produk kerajinan seseorang harus mampu menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi sementara bentuknya tetap indah.
3) Bahan
Pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan terhadap bahan harus dimiliki seorang pengrajin. Dengan adanya pemahaman terhadap bahan, ia akan mampu menemukan teknik pengolahannya.
c. Menentukan Segmentasi Pasar
Faktor pemasaran dapat dikatakan dikatakan berhasil jika jangkauan pasar makin luas dan masa produksi dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu, hal-hal yang perlu dipertimbangkan, meliputi: sasaran pasar, selera konsumen, citra produk, saluran distribusi, dan penentuan harga
d. Menentukan Bahan/Material Produksi
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat terkait dengan sasaran pasar karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas dari barang tersebut..
e. Menentukan Teknik Produksi
Mewujudkan sebuah produk kerajinan haruslah menggunakan cara atau teknik tertentu sesuai dengan bahan dasar kerajinan. Penguasaan teknik dalam berkarya kerajinan akan menentukan kualitas produk kerajinan yang dibuat.
                                                                                                                                               




Analisis SWOT

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan suatu bentuk analisis yang digunakan dalam manajemen perusahaan atau dal...